Jurnal Pembalik || Definisi, Fungsi, Contoh dan Cara Membuatnya

Dalam Akuntansi kita mengenal jurnal yang wajib dibuat dan ada juga jurnal yang sifatnya hanya opsional saja. Untuk jurnal yang sifatnya hanya opsional saja boleh untuk dibuat dan boleh juga tidak dibuat. Salah satu dari beberapa jenis jurnal yang termasuk kedalam jurnal opsional adalah jurnal pembalik. Dalam artikel ini kita akan bahas terkait dengan jurnal pembalik mulai dari fungsi sampai dengan contoh dan cara membuatnya.

Tapi mohon dicatat, bahwa pada beberapa kasus jurnal pembalik ini sifatnya wajib untuk dibuat. Karena memang ada beberapa jurnal serta akun yang dibuat pada akhir periode dan harus dikembalikan jumlahnya pada awal periode dengan jurnal pembalik tersebut.

Definisi, Fungsi, Contoh dan Cara Membuat Jurnal Pembalik

Pada dasarnya jurnal pembalik ini hanya akan dibuat pada beberapa jenis akun saja. Hanya saja memang seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa jika sudah dibuatkan jurnal pada akun tersebut akhir periode maka sifatnya memang wajib dibuatkan jurnal pembalik pada awal periode berikutnya.

Jurnal pembalik dalam Akuntansi

Dalam prakteknya memang jurnal penutup serta jurnal pembalik ini tidak terlalu sering digunakan. Tapi meskipun begitu rasanya penting untuk kita ketahui karena memang kedua jurnal tersebut merupakan dua unsur pokok pada Akuntansi meskipun sifatnya memang hanya opsional saja.

Definisi Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang secara khusus akan dibuat pada awal periode untuk mengembalikan jumlah dari beberapa akun yang telah dibuat pada akhir periode. Angka yang digunakan pada jurnal pembalik ini akan sama dengan jurnal penutup yang telah dibuat pada akhir periode. Sehingga ada keterkaitan yang cukup erat antara jurnal pembalik dengan jurnal penutup.

Tujuan dibuatnya jurnal pembalik adalah untuk memudahkan pencatatan serta menghindari munculnya pencatatan ganda pada laporan keuangan. Selain itu jurnal pembalik ini memang sengaja dibuat untuk membalikkan angka yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga angka tersebut akan kembali seperti awal penyusunan laporan keuangan.

Munculnya angka jurnal pembalik ini sebenarnya disebabkan oleh beberapa biaya yang wajib diakui pada periode pembukuan bulan yang bersangkutan. Sedangkan dalam prosesnya biaya tersebut sebenarnya belum terealisasi atau belum dibayarkan. Sehingga dibuatlah jurnal untuk mengakui jumlah biaya sesuai dengan beban bulan berjalan. Supaya pada awal periode selanjutnya angka kembali sesuai dengan riil yang berlaku maka dibuatlah jurnal pembalik.

Jika dilihat dari fungsi tersebut terlihat bahwa memang peran jurnal pembalik ini cukup penting meskipun sifatnya hanya opsional. Bahkan jurnal ini sifatnya wajib untuk dibuat jika memang sudah disusun jurnal penutup pada periode pembukuan bulan sebelumnya.

Fungsi Jurnal Pembalik

Pada penjelasan diatas sudah disebutkan bahwa secara umum fungsi dari jurnal pembalik ini adalah untuk membalikkan angka yang telah dibuat pada proses penyusunan jurnal Penutup. Ini artinya konsep yang digunakan pada jurnal penutup ini akan sangat mirip dengan penyusunan jurnal penyesuaian yang sudah kita bahas sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari penyusunan jurnal pembalik pada awal periode pembukuan :

  1. Menyesuaikan jumlah atau angka pada akun tertentu untuk awal periode, khususnya untuk akun yang bisa dibuatkan jurnal penyesuaian
  2. Menyederhanakan pencatatan dan penyusunan jurnal pada periode selanjutnya
  3. Jurnal ini akan disusun hanya pada beberapa akun saja terutama yang terkait dengan biaya dibayar atau diterima dimuka
  4. Menghindari terjadinya pencatatan ganda pada periode berikutnya
  5. Meminimalisir terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang bisa saja terjadi pada proses pencatatan jurnal

Meskipun memang jurnal pembalik ini hanya opsional saja rasanya berdasarkan fungsi yang sudah dijelaskan diatas memang sangat penting untuk dibuat. Bahkan dari sisi waktu penyusunan jurnal pembalik ini hanya dibuat pada awal periode saja. Maksudnya pencatatan angka pada jurnal ini hanya dilakukan satu kali saja.

Sebenarnya waktu yang tepat digunakan untuk menyusun Jurnal Pembalik hanya ada 2 kondisi saja. Maksudnya jika memang pada proses pencatatan jurnal akuntansi tidak menemukan 2 kondisi ini maka tidak perlu disusun jurnal pembaliknya.

Kondisi pertama adalah pada saat muncul biaya yang masih harus dibayar. Biaya yang masih harus dibayar ini akan dicatat pada akhir periode dan diakui jumlahnya dengan menggunakan jurnal penutup atau jurnal penyesuaian. Biaya tersebut sebenarnya belum terjadi. Karena memang tujuan pencatatan hanya akan membuat pengajuan biayanya saja. Selanjutnya supaya angka pada akun tersebut kembali seperti asalnya maka pada awal periode dibuat jurnal pembalik.

Kondisi kedua adalah pada saat muncul pendapatan yang masih harus diterima. Pada konsep penjualan kadang memang ada pendapatan yang sudah ada transaksinya tetapi uangnya belum diterima atau belum diakui kedalam akun pendapatan. Sehingga pada akhir periode akan dibuat catatan untuk pengakuan pendapatan tersebut. Sama seperti pada konsep biaya yang masih harus dibayar maka pada awal periode khusus untuk pendapatan yang masih harus diterima juga akan dibuatkan jurnal pembalik.

Akun Yang Biasa Dibuat Jurnal Pembalik

Jika sudah memahami fungsi serta definisi selanjutnya mari kita bahas akun apa saja yang biasa menggunakan Jurnal Pembalik. Akun inilah yang nantinya akan dimunculkan pada jurnal pembalik dan pada jurnal penutup. Adapun akun yang akan atau yang biasa dibuatkan jurnal pembalik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka adalah biaya yang sudah dibayarkan tapi belum dicatat pada akun sisi beban pada periode yang berjalan. Ada 2 kemungkinan mengapa biaya tersebut belum dicatat pada sisi biaya. Pertama biasanya terkait dengan periode karena transaksi yang terjadi digunakan untuk beberapa periode pembukuan. Kedua pengakuan pencatatan pada biaya tersebut dilakukan seluruhnya dan ini perlu penyesuaian angka.

Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi yang biasanya terkait dengan beban dibayar dimuka :

  • Asuransi dibayar dimuka
  • Sewa dibayar dimuka
  • Iklan dibayar dimuka
  • Bunga dibayar dimuka
  • Peralatan Kantor yang disewakan
  • Gaji karyawan

Khusus untuk gaji karyawan memang kada muncul pada biaya dibayar dimuka. Hanya saja memang pada kondisi tertentu saja. Misalnya kelebihan pembayaran gaji atau terkait dengan tunjangan tetap atau tunjangan tidak tetap yang dibayarkan terlebih dahulu.

Untuk akun beban dibayar dimuka tersebut ada  2 kemungkinan pencatatan akuntansi yang dilakukan. Pertama adalah dicatat kedalam akun Asset dan kedua dicatat pada akun biaya. Jika transaksi ini dicatat kedalam akun biaya maka perlu dibuatkan jurnal pembalik. Sedangkan jika dicatat pada akun Asset maka tidak perlu dibuatkan jurnal pembalik. Untuk lebih mudahnya nanti akan kita lihat langsung pada contoh penyusunan jurnalnya.

2. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dibayar atau dikeluarkan uangnya pada akhir periode pembukuan. Beban ini biasanya akan masih dibayarkan pada periode selanjutnya. Sehingga pengakuan atas biaya ini perlu di normalkan kembali pada awal periode.

Beberapa contoh akun atau transaksi yang kadang digunakan pada beban yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

  • Upah, gaji atau tunjangan karyawan
  • Bunga pinjaman
  • Biaya Pajak
  • Biaya sewa
  • Biaya asuransi
  • Pembayaran upah harian atau mingguan

Mohon dicatat bahwa tidak semua kondisi pada akun atau transaksi diatas dibuatkan jurnal pembalik. Inilah pentingnya kita memahami fungsi serta definisi dari jurnal pembalik. Supaya kita bisa membedakan pada kondisi seperti apa perlu dibuatkan jurnal pembalik. 

3. Pendapatan Diterima Dimuka

Jika ada biaya dibayar dimuka maka tentu sudah pasti ada pendapatan diterima dimuka. Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang telah diterima oleh perusahaan tapi keseluruhan proses transaksi belum dilakukan secara penuh dengan pelanggan atau pembeli.

Beberapa contoh transaksi atau akun yang biasa dibuatkan jurnal pembalik adalah sebagai berikut :

  • Asuransi diterima dimuka
  • Sewa diterima dimuka
  • Penerimaan pembayaran atas bunga
  • Uang muka pembelian barang atau jasa
  • Pendapatan Sewa gedung

Pendapatan diterima dimuka memang cukup mirip contohnya dengan biaya dibayar dimuka. Hanya saja kita akan melihat 2 pencatatan sisi yang berbeda. Misalnya pada asuransi, ini akan menjadi asuransi dibayar dimuka jika kita adalah pengguna asuransi tersebut. Sebaiknya asuransi akan menjadi pendapatan diterima dimuka jika kita bertindak sebagai penjual asuransi tersebut.

4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah terjadi tetapi karena ada alasan tertentu maka pendapatan ini belum dicatat pada pembukuan perusahaan.

Contoh yang paling sering dan umum muncul dari pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan bunga. Misalnya, secara ketentuan pendapatan bunga harus diterima pada bulan pertama tapi ternyata jatuh tempo atas bunga tersebut pada akhir periode belum sampai. Sehingga perlu dibuatkan pengakuan pendapatan bunga pada akhir periode. Pada awal periode tentu harus dibuatkan jurnal pembalik supaya angka pada pendapatan bunga kembali normal seperti pada bulan sebelumnya.

5. Pemakaian Perlengkapan

Sebenarnya untuk perlengkapan ini tidak selalu muncul pada jurnal penyesuaian atau jurnal pembalik. Jika pembelian perlengkapan memang tidak terlalu besar dan setiap periode selalu dibeli maka tidak perlu dibuatkan jurnal pembalik.

Tapi jika pembelian perlengkapan dilakukan untuk beberapa periode dan pencatatan akuntansi atau pengakuan transaksi tersebut dicatat sebagai asset juga tidak perlu dibuat jurnal pembalik. Kecuali jika transaksi tersebut dicatat sebagai biaya sedangkan penggunaan atas perlengkapan memang untuk lebih dari satu periode maka perlu disusun jurnal penyesuaian serta jurnal pembalik.  

Contoh Transaksi Jurnal Penutup

Supaya lebih mudah memahami pada kondisi seperti apa kita perlu menyusun jurnal pembalik mari kita buat contoh transaksinya. Contoh transaksi ini hanya akan dilakukan pada beberapa akun saja. Selain itu contoh jurnal pembalik ini akan dilengkapi dengan jurnal serta awal transaksi pada pembukuan sesuai akun. 

1. Jurnal Penutup Untuk Beban Dibayar Dimuka

Untuk contoh jurnal penutup akun beban dibayar dimuka misalnya : Tanggal 1 Januari 2024 PT. A sudah membayar biaya uang sewa gedung kepada PT. B untuk periode selama 1 Tahun dari 1 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar 120.000.000 dengan cara tunai.

Karena contohnya untuk beban dibayar dimuka maka mohon dicatat bahwa pada posisi ini kita adalah PT. A bukan PT. B. Karena jika kita posisinya sebagai PT. A maka akan menjadi biaya dan sebaliknya jika kita sebagai PT. B maka transaksi tersebut akan dicatat sebagai pendapatan.

Pada tanggal 1 Januari 2024 PT. A akan mencatat transaksi tersebut pada pembukuan perusahaan. Ada 2 kemungkinan jurnal yang dibuat oleh PT. A yaitu diakui sebagai Asset dan kedua diakui sebagai Biaya.

Jika transaksi tersebut oleh PT. A diakui sebagai Asset maka jurnal akan dicatat sebagai berikut :

Sewa Dibayar Dimuka ---- (D) 120.000.000

Kas ------------------------------ (K) 120.000.000

Jika pencatatan jurnal pada transaksi ini dilakukan seperti pada contoh diatas maka kita tidak perlu membuat jurnal pembalik. Jurnal yang perlu dibuat pada akhir bulan Januari adalah jurnal penyesuaian saja untuk mencatat berapa biaya sewa yang sudah muncul untuk periode bulan Januari 2024 yaitu sebesar 10.000.000.

Sedangkan untuk kemungkinan kedua jurnal yang dicatat pada tanggal 1 januari 2024 diakui sebagai biaya dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

Biaya Sewa ----- (D) 120.000.000

Kas ---------------------------- (K) 120.000.000

Pada jurnal yang kedua ini kita harus membuat jurnal pembalik pada awal bulan Februari supaya angka pada biaya bisa ditampilkan kembali. Supaya lebih mudah mari kita bahas urutan jurnalnya satu persatu.

Pada tanggal 31 Januari 2024 tentu akan disusun atau dibuat ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi sewa tersebut. Adapun jurnal penyesuaian tersebut dibuat untuk mencatat jumlah biaya sewa yang memang hanya untuk bulan Januari saja. karena pada jurnal pertama diatas angka 120.000.000 merupakan jumlah sewa untuk 1 tahun.

Adapun jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2024 untuk menghitung biaya sewa sebenarnya adalah sebagai berikut :

Sewa Dibayar Dimuka --- (D) 110.000.000

Biaya Sewa (K) ---------------------------- (K) 110.000.000

Dengan dibuatnya jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Januari 2024 maka pada Neraca akan muncul akun Sewa Dibayar Dimuka sebesar 110.000.000 dan angka Biaya Sewa pada Rugi Laba akan berubah.

Jumlah Biaya Sewa pada Laba Rugi yang awalnya adalah 120.000.000 akan berubah menjadi 10.000.000 karena sudah dikurangi oleh jurnal penyesuaian. Angka 10.000.000 merupakan angka yang sudah tepat karena memang biaya sewa untuk 1 bulan adalah sebesar jumlah tersebut.

Ini bagian penting dan mohon dicatat bahwa pada alur pembukuan akuntansi kita tidak boleh mengubah metode yang digunakan. Misalnya awal transaksi kita mengakui sebagai biaya tapi pada bulan selanjutnya kita mengakui transaksi tersebut menjadi asset. Ini tidak boleh dilakukan, jika awal kita mengakui sebagai biaya maka pada awal bulan Februari 2024 juga harus diakui sebagai biaya dan akun Sewa dibayar Dimuka harus 0 (nol) saldo.

Sedangkan pada akhir bulan Januari Saldo Awal Neraca hanya akan menampilkan Asuransi Dibayar Dimuka saja dengan saldo 110.000.000. Sedangkan untuk akun Biaya Sewa tentu sudah 0 (nol) karena awal periode saldo yang ditampilkan memang hanya Neraca saja.

Untuk mengembalikan saldo pada akun Biaya Sewa inilah kita akan membuat Jurnal Pembalik. Fungsinya tentu sudah dijelaskan diatas yaitu untuk mengembalikan jumlah biaya yang awalnya sudah diakui.

Jurnal pembalik yang dibuat pada tanggal 1 Februari 2024 untuk akun Biaya Sewa adalah sebagai berikut :

Biaya Sewa (D) --- 110.000.000

Sewa Dibayar Dimuka (K) ------------------------ (K) 110.000.000

Dengan menggunakan jurnal ini maka angka Sewa Dibayar Dimuka akan hilang atau nol dan akun Biaya Sewa akan muncul kembali dengan jumlah sebesar sisa sewa untuk 11 bulan.

Selanjutnya pada akhir bulan Februari akan dibuatkan ayat jurnal penyesuaian dan pada awal bulan Maret juga akan dibuatkan jurnal pembalik dengan metode sama seperti diatas. Ini akan terus dilakukan sampai masa sewa habis yaitu 1 tahun.

2. Jurnal Penutup Untuk Pendapatan Diterima Dimuka

Silahkan perhatikan contoh pertama diatas. Untuk PT. A transaksi akan dicatat sebagai Biaya Dibayar Dimuka. Karena memang transaksi ini dilakukan awal periode dan digunakan untuk jangka waktu 1 tahun. Sehingga setiap akhir bulan akan dibuatkan ayat jurnal penyesuaian. Lalu, bagaimana jika pada transaksi tersebut kita gunakan sisi PT. B ?

Untuk PT. B transaksi tersebut akan dicatat sebagai Pendapatan Diterima Dimuka. Tapi ada catatan penting yang perlu juga diketahui yaitu tentang status gedung yang disewakan serta aktivitas atau kegiatan usaha dari PT. B. Konsep yang digunakan pada jurnal pembalik ini asumsinya adalah PT. B memiliki asset berupa gedung dan disewakan kepada PT. A. Dengan kata lain aktivitas utama PT. B ini bukan sewa menyewa gedung atau bukan perusahaan jasa. Jika memang PT. B merupakan perusahaan jasa maka jurnal yang dicatat akan berbeda dengan contoh ini.

Pada tanggal 1 Januari 2024 PT. B bisa menggunakan 2 jenis pencatatan seperti pada pembahasan yang pertama. Jika transaksi atas penyewaan gedung tersebut akan dicatat pada akun Utang maka jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas (D) --- 120.000.000

Sewa Diterima Dimuka (K) ------------------ (K) 120.000.000

Jika jurnal yang dicatat pada awal bulan Januari seperti ini maka pada pada awal Februari kita tidak perlu menyusun jurnal pembalik. Karena pada akhir bulan Januari cukup membuat Jurnal Penyesuaian saja untuk mengakui jumlah Pendapatan Sewa pada bulan Januari sebesar 10.000.000 saja. Sehingga saldo akun Sewa diterima dimuka pada awal bulan Februari sudah menjadi 110.000.000 sesuai dengan jangka waktu sewa yang belum digunakan.

Selanjutnya pencatatan jurnal yang dilakukan oleh PT. A juga pada tanggal 1 Januari bisa mengakui sebagai Pendapatan dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas (D) ---- 120.000.000

Pendapatan Sewa (K) ---------------------- 120.000.000

Jika jurnal pada awal bulan Januari yang dicatat adalah seperti ini maka kita harus membuat Jurnal Pembalik serta Jurnal Penyesuaian. Mengapa demikian ?

Karena pada bulan Januari jumlah pendapatan yang yang terjadi sebenarnya hanya untuk 1 bulan saja. Sedangkan keseluruhan angka tersebut adalah Pendapatan Sewa untuk 1 tahun. Sehingga pada awal bulan Februari kita perlu mengembalikan jumlah pendapatan seperti pada awal bulan Januari.

Selanjutnya jika jurnal yang digunakan oleh PT. B seperti ini maka pada tanggal 31 Januari 2024 harus dibuat jurnal penyesuian dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

Pendapatan Sewa (D) ---- 110.000.000

Sewa Diterima Dimuka (K ) ------------------------------ 110.000.000

Jurnal ini akan menampilkan saldo akhir pada akun Pendapatan Sewa hanya sebesar 10.000.000 saja ( 120 juta - 110 juta ). Angka tersebut tentu sudah sesuai dengan jumlah pendapatan yang seharusnya yaitu untuk sewa selama 1 bulan saja.

Masalah akan muncul pada awal bulan Februari karena akun yang muncul pada Neraca Saldo adalah Sewa Diterima Dimuka. Untuk itu saldo pada akun ini harus kita hilangkan serta harus menampilkan kembali akun Pendapatan Sewa dan inilah tujuan dibuatnya jurnal pembalik pada awal bulan Februari.

Adapun jurnal pembalik yang dibuat oleh PT. B pada awal bulan Februari 2024 adalah sebagai berikut :

Sewa Diterima Dimuka (D) 110.000.000

Pendapatan Sewa ( K ) ---------------------------- 110.000.000

Jurnal Pembalik ini akan kembali menampilkan saldo pada akun Pendapatan Sew dan menghapus saldo Sewa Diterima Dimuka. Adapun jumlah pada saldo akun Pendapatan Sewa juga akan berubah menjadi 110.000.000. Angka tersebut sudah sesuai dengan yang seharusnya karena memang pada bulan Februari periode sewa gedung hanya tinggal 11 bulan saja.

Penutup

Penggunaan jurnal pembalik pada proses akuntansi memang tidak selalu dibutuhkan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa jurnal pembalik hanya akan digunakan pada aku tertentu saja. Inipun masih ada syarat tersendiri misalnya transaksi tersebut dicatat sebagai biaya atau diakui sebagai biaya bukan asset.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang jurnal pembalik mulai dari definisi sampai dengan contoh pembuatannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca dan sampai jumpa kembali pada pembahasan menarik lainnya.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News