Stock Opname Giro : Definisi, Konsep, Alur dan Contoh Berita Acara

Stock Opname Giro – Jika membahas stock opname memang kegiatan ini akan sangat sering dilakukan oleh Perusahaan.

Stock opname yang paling populer dan sudah pasti akan dilakukan oleh Perusahaan adalah Stock Opname Barang serta Stock Opname Kas.

Dalam prosesnya memang dua stock opname diataslah yang paling rutin dilakukan sesuai dengan periode yang sudah ditetapkan.

Sebenarnya ada dua stock opname yang juga cukup sering dilakukan tapi tidak sepopuler Stock Opname Kas dan Barang.

Kedua stock opname tersebut adalah stock opname Faktur serta stock opname Giro dan Check / Cek.

Khusus untuk cara stock opname Faktur serta fungsi dan alurnya sudah kita bahas pada artikel sebelumnya.

 

Berita Acara Stock Opname Giro

Pada artikel ini kita akan bahas apa itu Stock Giro serta alur dan contoh Berita Acara yang digunakan.


Apa Itu Giro atau Cek ?


Giro adalah produk perbankan berupa simpanan dari Nasabah perorangan atau badan usaha dalam rupiah atau mata uang asing yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan warkat cek dan bilyet Giro. 


Baca Juga : Stock Opname : Definisi, Jenis , Tujuan, Manfaat dan Cara Pelaksanaan


Pada proses pembayaran Piutang biasanya akan muncul beberapa cara pembayaran yang dilakukan oleh pihak Pembeli.

Cara yang paling umum pembayaran Piutang tersebut akan dilakukan dengan cara Tuna serta Transfer pada Bank yang telah ditunjuk oleh pihak Penjual.

Selain dua cara tersebut kadang memang ada juga Pembeli yang membayar Piutang dengan menggunakan Giro atau Check.

Masalahnya adalah Giro atau Check tersebut akan memiliki tanggal pencairan yang kadang masih jauh dari tanggal hari ini.

Istilahnya dalam proses pembukuan disebut dengan Giro mundur, misalnya Giro diterima tanggal 2 dan tanggal jatuh temponya adalah tanggal 20.

Maka meskipun Giro tersebut diterima tanggal 2 tapi bisa dicairkan paling cepat tanggal 20 sesuai dengan jatuh temponya.

Sehingga ada proses pending dan Giro tersebut disimpan oleh petugas mulai dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 19 atau tanggal 20 saat Giro tersebut dikliring.

Bisa saja proses jeda ini akan melewati periode penutupan pembukuan sehingga harus dilakukan pencocokan antara fisik dengan catatan.

Selain itu tentu akan muncul pertanyaan terkait dengan gir misalnya apakah Giro belum cair ? apakah giro ditolak ? atau Giro memang belum jatuh tempo ?

Pertanyaan tersebut bisa dijawab melalui proses pengecekan fisik serta laporan catatan pembukuan.

Jadi, stock opname Giro adalah proses pengecekan fisik Giro dan mencocokkan fisik tersebut dengan catatan pada Perusahaan.

Sehingga laporan yang dibuat pada catatan akan dijamin kebenarannya karena sudah sesuai dengan fisik yang dipegang oleh petugas.


Konsep dan Alur Pencatatan Giro


Pada dasarnya konsep pencatatan pada Giro ini mirip dengan pencatatan pada Piutang bahkan akun yang digunakan juga ada pada kelompok Piutang.

Untuk proses pencatatan Giro memang pada Pembukuan dibagi kedalam beberapa tahapan dan tentu tahapan ini mungkin akan berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

 

1. Proses Penerimaan Giro


Proses yang terkait dengan Giro ini akan diawali melalui proses Penerimaan Giro dan biasanya ini dilakukan oleh petugas Penagihan atau Kolektor.

Pada proses ini Kolektor akan menyerahkan Giro langsung kepada Kasir sebagai bukti untuk pelunasan Piutang Usaha.

Selanjutnya Kasir akan membuat Bukti Penerimaan Kas atau Bukti Penerimaan Giro dan akan mencatat pada Buku Kas.

 

2. Proses Pencatatan Giro


Selanjutnya proses yang kedua ada proses pencatatan Giro pada Pembukuan Keuangan dan biasanya ini akan dilakukan oleh Accounting.


Baca Juga : Jurnal Piutang Dagang : Pelunasan Piutang,  Penjualan Kredit Dengan PPN dan Tanpa PPN


Proses pencatatan ini hampir sama dengan pencatatan pada jurnal Piutang Usaha atau Piutang Dagang.

Adapun akun yang digunakan untuk mencatat Giro ini ada 2 yaitu akun Piutang Usaha serta akun Piutang Giro.

Akun Piutang Usaha akan dicatat pada posisi Kredit dan akun Piutang Giro akan dicatat pada posisi Debit.

Untuk nama akun terutama akun Piutang Giro bisa disesuaikan dengan kebutuhan intinya akun ini akan ada pada kelompok Piutang.

 

3. Proses Kliring Giro


Jika Giro sudah mencapai tanggal jatuh tempo atau kurang dari 1 atau 2 hari dari tanggal jatuh tempo maka Giro akan dikirim ke Bank untuk dicairkan.

Proses ini disebut dengan Kliring dan status untuk Giro tersebut nantinya bisa cair atau justru ditolak karena alasan tertentu.


4. Pencatatan Giro Cair atau Tolak


Jika proses pencairan Giro sudah selesai maka transaksi ini akan kembali dicatat pada pembukuan Perusahaan.

Akun yang digunakan adalah Piutang Giro pada sisi Kredit serta akun Bank pada posisi Debit.

Sebaliknya jika Giro justru ditolak maka pencatatan tidak akan dilakukan dan Giro akan dikliring kembali sampai dengan cair.


Proses Stock Opname Giro


Proses stock opname Giro ini biasanya dilakukan diakhir atau awal periode pembukuan Perusahaan.

Untuk jangka waktu memang bisa berbeda – beda, bisa tiga bulan sekali, enam bulan sekali atau bisa juga satu tahun sekali.


Baca Juga : Stock opname Kas


Adapun proses Stock Opname Giro ini akan dibagi kedalam 4 tahapan mulai dari persiapan sampai dengan pembuatan Berita Acara. 

 

1. Persiapan Dokumen


Proses yang pertama dari stock opname Giro adalah tahap persiapan dokumen untuk pengecekan.

Ada tiga dokumen yang wajib disiapkan pada tahap awal ini, yaitu sebagai berikut :

  • Fisik Giro
  • Catatan Giro Perusahaan
  • Slip Kliring ke Bank

Khusus untuk slip kliring hanya disiapkan jika Giro sudah dikliring ke Bank tetapi belum cair atau ditolak.


2. Petugas Stock Opname Giro


Proses yang kedua adalah penentuan petugas stock opname Giro selain Kasir atau Pemegang Giro.

Pada dasarnya untuk petugas stock Giro ini memang hanya ada 2 saja yaitu pemegang Giro dan petugas opname saja.

Khusus untuk petugas ini bisa dilakukan oleh Accounting atau petugas lain yang memang ditentukan oleh Perusahaan.


3. Pelaksanaan Stock Opname Giro


Jika petugas sudah ditentukan dan dokumen juga sudah disiapkan maka proses stock Giro sudah bisa dimulai.

Proses ini hanya memeriksa fisik Giro serta mencocokkan beberapa unsur yang ada pada Giro tersebut.

Misalnya jumlah atau angka pada Giro, tanggal jatuh tempo, tanggal terima dan nomor Giro.


4. Proses Akhir Stock Opname Giro


Setelah pemeriksaan fisik Giro selesai dilakukan maka langkah yang terakhir adalah membuat Berita Acara Stock Faktur.

Berita Acara inilah yang nantinya akan ditanda tangani oleh para pihak yang terkait dan tercatat pada form Berita Acara. 

 

Contoh Berita Acara Stock Opname Giro


Untuk tambahan informasi berikut ini adalah contoh dari Berita Acara Stock Opname Giro yang dibuat pada format Excel.


Baca Juga : Contoh Berita Acara Stok Faktur Untuk Pengendalian Piutang Tak Tertagih


Jika membutuhkan contoh Berita Acara tersebut silahkan ambil dengan cara klik pada link yang telah disediakan berikut ini :

 

Nama File : Berita Acara Stock

Format : .xlsx

Link : Contoh Berita Acara Stock Giro

 

Untuk urutan serta bentuk formatnya silahkan ubah jika dirasa ada yang kurang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.


Manfaat Stock Opname Giro


Stock Giro ini memang kegiatan yang sangat perlu untuk dilakukan karena memang memiliki banyak manfaatnya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari proses stock Giro :

  • Laporan Giro pada catatan Perusahaan menjadi jauh lebih akurat
  • Menghindari munculnya Giro tidak dicairkan
  • Menghindari munculnya Giro tolakan dan tidak tercatat Perusahaan
  • Menghindari munculnya kecurangan yang dilakukan oleh pemegang Giro
  • Mendeteksi lebih awal jika Giro ada kesalahan atau coretan atau hal lain yang bisa menyebabkan Giro ditolak

Dari beberapa manfaat diatas terlihat bahwa proses stock Giro ini merupakan proses kontrol terhadap laporan dan catatan serta fisik Giro yang dipegang oleh petugasnya.


Penutup


Pada dasarnya memang tidak ada aturan yang mewajibkan proses stock opname Giro ini dilakukan Perusahaan.

Tapi jika melihat dari sisi fungsi serta manfaatnya rasanya memang stock opname Giro ini sangat perlu untuk dilakukan.

Kecuali jika penerimaan pembayaran Piutang dari pembeli sangat jarang menggunakan Giro maka ini bisa dijadikan dasar pelaksanaan stock Giro tidak dilakukan.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Stock Opname Giro dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News