Fungsi, Rumus dan Contoh Break Even Point ( BEP ) - FirstFin

Rumus dan Contoh Break Even Point - Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas Indikator Investasi.

Meskipun memang sedikit berbeda BEP atau Break Even Point ini juga merupakan salah satu bagian dari Indikator Investasi tersebut.

Meskipun memang untuk BEP atau Break Even Point ini konsepnya sedikit berbeda dengan NPV, IRR atau Payback Period.

Karena memang untuk BEP ini akan langsung terkait dengan unit barang yang akan kita produksi.


Fungsi, Rumus dan Contoh Break Even Point atau BEP


Jika membahas perbedaan yang paling mendasar antara BEP dengan NPV, IRR atau Payback Period ada pada angka dasar untuk menghitungnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa untuk menghitung NPV atau IRR angka yang kita butuhkan adalah Arus Kas atau Cash Flow.

Sedangkan pada perhitungan Break Even Point ini data yang digunakan adalah Biaya, Harga serta Margin.


Menghitung BEP


Tapi sebelum membahas contoh BEP mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan BEP.


1. Pengertian dan Fungsi Break Even Point


Break Even Point atau BEP adalah titik dimana jumlah atau besarnya pendapatan akan sama dengan biaya yang dikeluarkan.

Dengan kata lain BEP atau Break Even Point ini biasa disebut juga dengan istilah titik impas.

Titik impas ini akan ada pada kondisi pendapatan sama dengan biayanya atau keuntungan = 0 atau NPV=0.


Baca juga : Net Present Value : Pengertian, Fungsi, Rumus, Contoh dan Cara Menghitungnya


Titik ini akan dihitung dengan tujuan adalah untuk meningkatkan kemungkinan munculnya keuntungan pada produksi yang akan kita lakukan.

Tentu ini akan cukup berbeda dengan IRR atau NPV dimana kedua Indikator Investasi ini akan menghitung asumsi keuntungan yang akan didapatkan dari sebuah Investasi yang akan kita jalankan.

Kecuali dengan Payback Period rasanya ini akan sedikit mirip karena sama - sama akan menghitung titik impas.

Lalu apa fungsi dari BEP ?

Secara umum BEP ini dihitung fungsi atau tujuannya adalah untuk mengontrol target dan biaya.

Dengan mengontrol target serta mengendalikan biaya maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan tentu akan semakin besar.


2. Rumus Break Even Point


Selanjutnya mari kita bahas rumus BEP atau Break Even Point sebelum melihat contoh perhitungannya.

Rumus BEP ini dibagi menjadi dua bagian yaitu rumus BEP Unit serta rumus BEP Rupiah.

Untuk rumus BEP Unit adalah sebagai berikut :


BEP Unit = Biaya Tetap Produksi / ( Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit )


atau bisa juga dengan rumus berikut ini :


Bep Unit = Biaya Tetap Produksi / Margin per Unit


Selanjutnya yang kedua rumus untuk BEP Rupiah adalah sebagai berikut :


BEP Rupiah = (Biaya Tetap Produksi / ( Harga per Unit - Biaya variabel per Unit )) x Harga per Unit


Atau untuk rumus BEP Rupiah bisa juga dengan rumus berikut ini :


BEP Rupiah = Biaya Tetap Produksi / Margin per Unit x Harga per Unit


Bagian - bagian yang ada pada rumus diatas tentu saja harus diketahui terlebih dahulu sebelum menghitungnya.


3. Contoh Menghitung BEP


Silahkan pahami terlebih dahulu rumus BEP atau Break Even Point yang sudah dibahas dibagian atas.

Jika memang sudah memahaminya mari kita lanjutkan pada pembahasan yang terakhir yaitu contoh menghitung BEP.

Contoh BEP yang pertama kita akan menghitung BEP unit dan silahkan perhatikan uraian berikut ini :

PT. FirstFin akan memproduksi barang x dan setelah dihitung maka biaya produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang x tersebut adalah 1.875.000,-

Selanjutnya untuk biaya variabel yang dibutuhkan untuk barang x tersebut adalah sebesar 875.000,-

Setelah barang x tersebut selesai diproduksi maka harga satuan yang ditetapkan adalah sebesar 1.500.00,-

Dari data diatas berapakah BEP per unit untuk barang x ?


BEP per Unit = 1.875.000 / ( 1.500.000 - 875.000 )

BEP per Unit = 1.875.000 / 625.000

BEP per Unit = 3


Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa untuk mencapai titik impas atau BEP maka barang x tersebut harus diproduksi sebanyak 3 unit.

Untuk membuktikan bahwa produksi barang x sebanyak 3 unit akan mencapai BEP atau titik impas perhitungannya adalah sebagai berikut :


Keuntungan = 1.500.000 - ( ( 1.875.000/3 ) + 875.000 )

Keuntungan = 1.500.000 - ( 625.000 + 875.000 )

Keuntungan = 1.500.000 - 1.500.000

Keuntungan = 0


Dari perhitungan diatas terlihat bahwa keuntungan dengan produksi 3 unit barang adalah 0 dan inilah yang kita sebut dengan BEP.


Baca Juga : Pengertian, Rumus, Contoh dan Cara Menghitung Payback Period - FirstFin


Selanjutnya contoh yang kedua kita akan menghitung BEP untuk jumlah Rupiah atau BEP rupiah.

Dengan menggunakan contoh yang sama maka penghitungan BEP Rupiah adalah sebagai berikut :


BEP Rupiah = (1.875.000 / ( 1.500.000 - 875.000 )) x 1.500.000

BEP Rupiah = (1.875.000 / 625.000) x 1.500.000

BEP Rupiah = 3 x 1.500.000

BEP Rupiah = 4.500.000


Perhitungan pembuktian titik impas berdasarkan rupiah pada contoh yang kedua ini adalah sebagai berikut :


Keuntungan = 4.500.000 - ( 1.875.000 + ( 875.000 x 3 ))

Keuntungan = 4.500.000 - ( 1.875.000 + 2.625.000 )

Keuntungan = 4.500.000 - 4.500.000

Keuntungan = 0


Berdasarkan uraian pada contoh yang kedua ini terlihat bahwa untuk mencapai BEP jika diliaht dari sisi Rupiah adalah sebesar 4.500.000,-

Silahkan gunakan rumus BEP sesuai dengan kebutuhan apakah akan menggunakan BEP Unit atau BEP Rupiah.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang rumus dan contoh menghitung Break Even Point atau BEP, semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News