Sudah Lembur Hari Kerja Biasa ? Yuk Kita Hitung Berapa Upah Yang Akan Didapatkan

Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa perhitungan upah lembur dibagi kedalam 2 jenis. Pembagian tersebut tentu sudah sesuai dengan ketetapan dari Pemerintah. Memang, khusus untuk perhitungan upah lembur kita wajib mengikuti ketetapan yang sudah ada. Ketetapan lembur tersebut menjadi panduan kita pada saat akan menghitung upah lembur.

Dua jenis perhitungan lembur yang disebutkan diatas adalah pertama lembur untuk hari biasa dan kedua lembur untuk hari libur. Secara umum urutan perhitungan upah lembur pada kedua jenis diatas memang tetap sama saja. Tapi pada proses detailnya ada faktor yang memang membedakannya.

Pahami Cara Menghitung Upah Lembur Untuk Hari Kerja Biasa

Pada dasarnya lembur merupakan satu dari beberapa komponen pada perhitungan gaji karyawan. Menghitung gaji karyawan memang biasanya akan dilakukan secara detail termasuk lembur didalamnya. Jika memang muncul lembur karyawan pada hari biasa maka tentu kita wajib untuk menghitungnya serta menambahkan lembu tersebut kedalam gaji karyawan.

Ketetapan Upah Lembur

Pada prosesnya beda antara menghitung upah lembur hari biasa dengan hari libur hanya pada kelipatan lembur saja. Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa urutan perhitungan lembur adalah sebagai berikut :

  1. Menghitung Jam Lembur
  2. Menghitung Kelipatan 
  3. Menghitung upah lembur per jam
  4. Menghitung jumlah upah lembur

Dari keempat proses serta urutan perhitungan upah lembur diatas bedanya hanya pada kelipatan saja. Kelipatan ini memang sudah ada ketentuannya dan wajib untuk diikuti pada proses perhitungan upah lembur. Khusus untuk lembur hari kerja biasa kelipatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • 1 jam pertama dikalikan dengan 1,5
  • Jam berikutnya dikalikan dengan 2

Pastikan menggunakan kelipatan diatas jika memang akan menghitung upah lembu hari kerja biasa. Berbeda dengan lembur hari libur, pada lembur hari kerja biasa tidak ada perbedaan antara Perusahaan yang menerapkan 5 hari kerja dengan 6 hari kerja. Dengan kata lain kelipatan lembur tetap akan digunakan sesuai dengan rincian yang sudah ditulis diatas.

Contoh Menghitung Upah Lembur Hari Kerja Biasa

Supaya mudah membedakan cara menghitung lembur hari libur dengan lembur hari biasa mari kita lihat contohnya. Dalam artikel ini kita hanya akan membahas lembur untuk hari biasa saja. Karena untuk lembur hari libur sudah kita bahas pada artikel sebelumnya.

Untuk contoh misalnya : Bapak x bekerja pada hari senin mulai dari jam 08:00 sampai dengan jam 20:00. Gaji yang didapatkan oleh Bapak x adalah sebesar 5.000.000 per bulan. Jam kerja normal yang ditetapkan oleh Perusahaan adalah Senin sampai dengan Sabtu mulai jam 08:00 sampai dengan 16:00.

Contoh Perhitungan Upah Lembur Hari Kerja

Langkah pertama menghitung upah lembur adalah jam lemburnya. Pada langkah ini kita hanya cukup mengurangi seluruh jam kerja dengan jam normal serta 1 jam istirahat. Sehingga hasil dari perhitungan tersebut jam lembur yang dilakukan Bapak A adalah 3 jam. Angka 4 jam ini dihitung mulai dari jam 16:00 sampai dengan jam 20:00.

Selanjutnya langkah kedua setelah mengetahui jam lembur adalah menghitung kelipatan lembur. Kelipatan yang digunakan harus sesuai dengan penjelasan diatas. Adapun perhitungan kelipatan lembur untuk hari kerja biasa adalah sebagai berikut :

Kelipatan Lembur = (1 x 1,5 ) + ( 3 x 2 )

Kelipatan Lembur = 1,5 + 6

Kelipatan Lembur = 7,5

Daru perhitungan lembur tersebut terlihat bahwa keseluruhan jam lembur setelah dikalikan dengan kelipatan adalah 7,5. Selanjutnya langkah yang terakhir adalah menghitung upah lembur dan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Upah Lembur = ( 5.000.000 / 173 ) x 7,5

Upah Lembur = 28.901 x 7,5

Upah Lembur = 216.757

Dari perhitungan tersebut maka upah lembur yang akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada Bapak x adalah sebesar 158.955. Angka ini merupakan hasil perkalian dari upah lembur per jam dengan keseluruhan jam lembur. Khusus untuk angka 173 tidak boleh diubah karena sudah ada pada ketetapan perhitungan lembur.

Silahkan perhatikan contoh diatas, bahwa memang urutan pada proses perhitungan upah lembur hari biasa dengan hari libur tetap sama saja. Hanya pada proses perkalian kelipatan faktor pengalinya memang berbeda. Hal ini sesuai dengan ketetapan lembur yang berlaku di Negara kita.

Kesimpulan

Pada dasarnya proses menghitung upah lembur memang tidak sulit. Hanya saja jika seluruh proses perhitungan lembur digabungkan menjadi satu secara bersamaan maka ini yang akan menyulitkan. Pertama kita harus memisahkan mana lembur hari libur serta lembur hari biasa. Karena seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa perhitungan kelipatan untuk dua jenis upah lembur tersebut berbeda - beda.

Jika memang ingin menghitung lembur dengan cukup mudah silahkan gunakan aplikasi khusus untuk menghitung upah lembur. Selain itu bisa juga menggunakan aplikasi lain misalnya Microsoft Excel. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca. 

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News